Thursday 28 July 2016

Cara efektif mengurangi stress

cara ampuh menghilangkan stress

stress..sepertinya sudah jadi makanan sehari-hari dalam bekerja. Bener gak sobat. Mau itu ngerjain proyek atau stress yang berasal dari lingkungan kerja. Nah ternyata stress itu selain menyebabkan ketidaknyamanan, ternyata juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan kerja kita loh.
Tapi bagaimanapun juga stress harus kita hadapi. ya namanya juga manusia. gak pernah lepas dari problematika hidup. Untungnya ada teknik yang bisa kita gunakan untuk memanage stress.


Stress itu apa sih?
keknya banyak juga yang gak tau apa itu stress. gak salah juga sih, karena memang banyak banget definisi stress. Nah kalo menurut seorang psikologist yakni profesor richrad lazarus, yang dimaksud stress adalah sebuah kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang ketika orang itu menerima permintaan/perintah yang melebihi kemampuan personal dan sumberdaya yang dimiliki oleh orang tersebut.

Ini berarti bahwa kalo kita mengalami stress jika kita percaya bahwa kita memiliki waktu, sumberdaya atau pengetahuan untuk menghandle situasi yang ada. Dengan kata lain, kita mengalami stress ketika kita merasa semuanya diluar kontrol kita.

ini juga berarti bahwa setiap orang menghandle stress dengan cara yang berbeda-beda dalam tiap situasi yang berbeda. Kita bisa menghandle stress dengan baik jika kita percaya dengan kemampuan kita sendiri, jika kita mampu mengubah situasi dan mengambil alih kontrol atas situasi tersebut, dan jika kita merasa bahwa kita memiliki bantuan dan penolong yang dibutuhkan untuk melakukan hal yang diinginkan.

Reaksi terhadap stress
ketika stress biasanya secara insting kita melakukan dua respon yakni "hadapi atau hindari" dan apa yang diosebut dengan General Adaptation Syndrome (GAS). kedua reaksi tersebut dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Hadapi atau Hindari
Kedua respon ini ditemukan oleh Walter Canon pada tahun 2932. Respon ini adalah respon dasar dalam bertahan hidup, yang dapat memicu perasahaan shock, atau ketika menghadapi sesuatu yang kita anggap sebagai ancaman.

Ketika menghadapi stress otak kita kemudian melepaskan hormon yang membuat tubuh kita "lari dari masalah" atau menghadapi hal itu. Hormon tersebut membuat kita bersemangat, tapi hal itu juga membuat kita senang, penasaran dan membuat kita gampang marah.

Problem yang membuat kita lari atau hadapi dapat membantu kita dalam menghadapi sebuah ancaman, yang dapat berupa situasi tiap hari yang kita hadapi. Misalnya, ketika menghadapi deadline pekerjaan, berbicara di depan umum atau ketika kita berkonflik dengan orang lain.

Apa yang dimaksud dengan GAS?
GAS adalah respon jangka panjang terhadap stres. Respon ini diidentifikasi oleh Hans Selye tahun 1950. Selye sendiri menemukan bahwa kita menghadapi stress melalui tiga tahap.
1. Fase alarm
2. Fase resisten
3. Fase kelelahan

Tanda ketika menghadapi stress
1. Kepala sering pusing
2. Tangan dan kaki dingin dan berkeringat
3. sering kali merasa heartburn dan sakit perut
4. panik
5. kelebihan tidur atau insomnia
6. tidak bisa konsentrasi
7. perilaku obsesif atau compulsif
8. lelah berkepanjangan
9 mudah marah
10. naik atau turun berat badan dalam jumlah signifikan
11. merasa penat.

Cara menghadapi stress
ada tiga pendekatan untuk menghadapi stress.
yang pertama adalah action oriented, yakni manajemen waktu, menjaga hubungan dengan orang lain dan meminimalisir stress yang berasal dari lingkungan kerja
yang kedua, adalah pendekatan emosi, yakni dengan menjaga pikiran tetap positif.
yang ketiga adalah pendekatan acceptance oriented. Hal yang bisa dilakukan adalah melakukan meditasi, melakukan relaksasi fisik, dukungan dari teman dan keluarga, berolahraga, dan mendapatkan tidur yang cukup.

No comments:

Post a Comment